Di antara pemilik restoran, melacak pembelian, mengelola inventaris, dan memantau kinerja dapur secara real time adalah tantangan umum. Namun, kebanyakan dari mereka belum menyadari bagaimana digitalisasi adalah solusi utama untuk masalah ini.
Dengan menggunakan digitalisasi, pemilik restoran dapat mengalami pekerjaan administratif hingga 50% lebih sedikit, peningkatan margin keuntungan sebesar 20%, dan pengurangan biaya makanan sebesar 20%. Hal ini sejalan dengan penelitian Toast, yang menunjukkan bahwa lebih dari 95% pemilik restoran setuju bahwa mengotomatisasi bisnis mereka telah menghasilkan peningkatan efisiensi.
Di era pandemi ini, semakin banyak operator restoran yang beralih ke teknologi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan peraturan higienis yang ketat. Ini telah menjadi norma baru di industri F&B. Dengan mengoptimalkan alat teknologi seperti platform pengadaan, kode QR, sistem POS, dan aplikasi seluler, operasi sehari-hari menjadi jauh lebih efisien dan hemat biaya.
Demikian pula, inovasi teknologi telah ditemukan untuk menghasilkan produksi makanan yang lebih cepat, sementara juga memastikan produk menjadi lebih terjangkau dan berkualitas lebih tinggi. Bagi pemilik restoran yang masih ragu dengan digitalisasi, pertimbangkan tiga alasan di bawah ini:
Saat ini teknologi memainkan peran penting dalam membentuk industri F&B. Hal ini menyebabkan lanskap layanan terus berkembang karena kemajuan teknologi yang pesat. Terlebih lagi, kemampuan perusahaan F&B untuk menerapkan teknologi telah ditemukan memiliki hubungan langsung dengan daya saing mereka.
Teknologi juga menjadi nilai jual yang sangat besar bagi konsep restoran baru agar relevan dengan generasi muda. Karena milenial dan Gen Z terus mendominasi lanskap konsumen, salah satu cara untuk mencapai loyalitas merek adalah dengan membuat restoran Anda lebih ramah teknologi, yang pada dasarnya berarti mendigitalkan operasi front dan back-end.
Bahkan sebelum pandemi COVID-19, pelanggan telah memprioritaskan lingkungan makanan dan restoran yang higienis. Pandemi semakin menekankan kebutuhan ini, karena sekarang semakin banyak pelanggan yang sangat menghargai keamanan pangan. Kuesioner baru-baru ini yang dilakukan bahkan menunjukkan bahwa pengunjung bersedia membayar dua kali lipat untuk restoran yang dapat menjamin keamanan dan kebersihan.
Permintaan yang tinggi untuk kontrol kualitas yang ketat mengharuskan restoran untuk lebih mengandalkan teknologi. Mengikuti norma baru, lebih sedikit kontak manusia dianggap lebih aman. Untuk memastikan hal ini, pemesanan online (menggunakan kode QR), mesin self-order dan takeaways telah menjadi pilihan yang lebih menguntungkan - semua alat ini memerlukan digitalisasi.
Dengan digitalisasi, pemilik restoran akan dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi karena wawasan pelanggan terus tumbuh. Dengan menggunakan berbagai perangkat lunak dan aplikasi, catatan permanen pelanggan dapat diperoleh, yang kemudian dapat dioptimalkan bagi pemilik restoran untuk menyesuaikan layanan mereka sesuai dengan kebutuhan pelanggan mereka.
Di era di mana personalisasi lebih penting dari sebelumnya, mendigitalkan restoran dapat menghasilkan peluang pendapatan baru, sekaligus memaksimalkan produktivitas tim. Misalnya, pemilik restoran bahkan dapat memanfaatkan pemantauan Web langsung untuk menghasilkan laporan otomatis, meninjau kinerja utama, dan proses layanan secara real time.
Tidak ada cara yang lebih baik dari sekarang bagi operator restoran untuk mulai mendigitalkan bisnis mereka. Dalam merampingkan semua proses back-end yang diperlukan untuk mengelola restoran, manfaatkan Food Market Hub.
Perangkat lunak ini memungkinkan integrasi tanpa batas dengan sistem POS, menyimpan catatan permanen dari semua pesanan ke pemasok, dan menghubungkan pemilik restoran dengan pemasok yang tepat. Platform bertenaga AI ini dirancang untuk memodernisasi bisnis F&B, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan yang Makanan