Tren & Wawasan Industri

Manfaat Memiliki Cloud Kitchen

Sejak COVID-19, popularitas restoran off-premise telah melonjak drastis, yang menyebabkan cloud kitchen menjadi tren saat ini di kalangan pemilik restoran. Pasar global cloud kitchen yang diharapkan bernilai $71.4 miliar pada tahun 2027, sedangkan penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa 67% pemilik restoran akan lebih memilih dapur cloud sebagai investasi mereka berikutnya.

Cloud kitchen adalah jenis ruang dapur komersial yang menyediakan bisnis F&B dengan fasilitas dan layanan yang diperlukan untuk menyiapkan item menu semata-mata untuk pengiriman dan dibawa pulang. Ditambah dengan meningkatnya permintaan untuk pengiriman dan takeaways makanan online, konsep cloud kitchen telah menjadi solusi bisnis yang ideal bagi banyak pemilik restoran.  Juga dikenal sebagai dapur hantu, atau dapur virtual, dapur awan hadir dengan banyak manfaat menguntungkan bagi restoran. Baca terus di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.

1. Biaya operasional rendah

Menjadi salah satu pengeluaran terbesar dalam menjalankan restoran, biaya operasional bisa sangat sulit untuk diminimalisir. Namun, model cloud kitchen memungkinkan pemilik restoran memiliki risiko yang lebih rendah dan biaya awal. Dengan fasilitas dapur built-in dan tidak ada ruang makan di tempat, pemilik restoran dapat melupakan kebutuhan untuk menyewa server dan tuan rumah, yang mengurangi biaya tenaga kerja restoran. 

Tidak seperti restoran batu bata dan mortir, dapur awan juga memungkinkan pemilik restoran untuk melewati biaya real estat, dan mereka tidak lagi harus mengeluarkan biaya besar untuk konstruksi bangunan, renovasi, atau kepatuhan zonasi.  Cloud kitchen juga mengoptimalkan anggaran restoran karena memungkinkan pemilik restoran untuk melewatkan pengeluaran tertentu seperti peralatan makan, dekorasi, dan papan nama bermerek. 

2. Harga menu yang kompetitif

Karena cloud kitchen memiliki kemampuan untuk mempertahankan biaya real estat yang rendah, pemilik restoran kemudian dapat menentukan harga menu mereka dengan lebih efisien. Mereka dapat memanfaatkan sumber daya mereka untuk berinvestasi dalam bahan menu baru dengan cukup mudah, dibandingkan dengan restoran batu bata dan mortir. Ini menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam rekayasa menu, karena pemilik restoran dapat mengubah item menu dan campuran produk lebih cepat daripada saat beroperasi di lokasi fisik. 

Selain itu, cloud kitchen memungkinkan pemilik restoran untuk mengamati data dan preferensi pelanggan secara real-time, memungkinkan mereka untuk memperbarui bahan menu mereka dan dapat menetapkan harga yang kompetitif secara efektif. 

3. Skalabilitas

Dapur awan memungkinkan pemilik restoran untuk berkembang secara geografis tanpa harus berinvestasi di real estat yang mahal. Konsep dapur ini dapat membantu perusahaan waralaba tumbuh dengan mudah hanya dengan memperluas area pengiriman mereka tanpa harus membebani staf dapur secara berlebihan, karena cloud kitchen biasanya dilengkapi dengan peralatan inovatif. Ini juga dapat membantu pemilik restoran dalam mengakomodasi permintaan target pasar mereka dengan mengoptimalkan saluran pengiriman melalui logistik yang efisien.

Faktor ini sangat penting, mengingat 78% orang Malaysia memiliki kecenderungan untuk memesan pengiriman makanan setidaknya seminggu sekali, dengan hingga 98% dari mereka mengandalkan pengiriman online sejak pandemi dimulai. Oleh karena itu, dalam mengakomodasi permintaan yang luar biasa, cloud kitchen kemudian dapat membantu pemilik restoran dalam memperluas demografis mereka.

 

4. Meningkatkan kualitas makanan

Restoran tradisional cenderung menghadapi banyak biaya overhead, yang menyebabkan lebih sedikit usaha dan anggaran yang dialokasikan untuk menjaga kualitas makanan. Namun, berinvestasi di dapur cloud memungkinkan pemilik restoran untuk menambah nilai bagi pelanggan. Mereka tidak hanya dapat memberi harga pada penawaran menu mereka dengan lebih kompetitif, tetapi pemilik restoran juga sekarang memiliki kebebasan untuk mengalokasikan lebih banyak waktu dalam mencapai kualitas makanan yang lebih baik bagi pelanggan mereka. 

5. Otomatisasi operasi back-end

Sebagian besar cloud kitchen di Malaysia dilengkapi dengan infrastruktur back-end yang memungkinkan pemilik restoran menjalankan bisnis F&B mereka dengan lancar. Infrastruktur tersebut meliputi; Sistem inventaris cloud dan mitra pengiriman. Biasanya, pemilik restoran juga memanfaatkan ini dengan mengintegrasikan sistem POS dan platform manajemen inventaris mereka dalam memantau pendapatan mereka secara real-time. Pada akhirnya, memiliki dapur cloud memungkinkan restoran kemampuan untuk mengeksplorasi peralatan yang lebih canggih yang dapat mengotomatiskan operasi back-end mereka, karena lebih banyak pengeluaran dapat diarahkan untuk peningkatan teknologi. 

Apakah cloud kitchen solusi yang tepat untuk pemilik restoran?

Dalam membuat keputusan yang tepat, disarankan bagi pemilik restoran untuk mengetahui lebih banyak tentang apa yang diperlukan dapur cloud dan bagaimana seseorang dapat mulai mengoperasikannya. 

Tertarik untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan Food Market Hub dalam merampingkan operasi back-end Anda? Kunjungi situs web resmi kami untuk informasi lebih lanjut.

Memaksimalkan efisiensi, menghemat 15% biaya bulanan.

Ingin meningkatkan skala bisnis F&B Anda? Pesan konsultasi gratis hari ini untuk mengetahui bagaimana sistem inovatif kami dapat membantu Anda merampingkan operasi dan memaksimalkan keuntungan Anda.
Pesan Konsultasi Gratis